Togean, surga tersembunyi di teluk Tomini


Togean atau Togian, mungkin sebagian orang Indonesia banyak yang tak mengenal tempat ini. Ya wajar saja, sebab letaknya yang jauh, di Sulawesi Tengah. Namun di telinga turis mancanegara, terutama eropa Togean masuk daftar untuk dikunjungi.

Pertama kali dengar nama Togean dari suami, tiga tahun lalu. Namun karena letaknya yang jauh, agak susah ambil cuti lama. Lalu dokter kandungan saya, dr Frizar yang hobi diving juga pernah cerita indahnya Togean. Ketiga kalinya dengar dari bule Jerman waktu berlibur ke Ora Beach, Maluku Tengah. Terakhir majalah tempo pernah mengulasnya sebagai salah satu dari 100 surga tujuan wisata di Indonesia. Wah.. semua itu tambah bikin penasaran.




Akhirnya Mei 2014, terwujud juga ke 'surga'-nya Sulawesi. Perjalanan ke Togean memang butuh tekad kuat, fisik yang prima dan pasti uang yang tebal. Perjalanan kali ini, kami gak hanya berdua, tapi berempat bersama tetangga depan rumah (mbak Fin dan mas Sugeng), hehehe... (ketularan virus bolang kayaknya :P)








Togean letaknya di Sulawesi Tengah, terlindung oleh Teluk Tomini. Menuju kesana, kami melalui jalur Makassar-Luwuk-Ampana-Wakai-Kadidiri. Butuh waktu hampir dua hari dengan dua kali pesawat, dua kali naik mobil dan dua kali naik perahu.

Dari wakai, pulau terbesar di kepulauan Togean, kami naik perahu lagi ke pulau Kadidiri sekitar 30 menit. Kami pilih pulau kadidiri karena memiliki diving center. Bahkan suami saya juga sempat ambil lisensi advance-padi.  Di pulau ini kami  menginap di Kadidiri Paradise.



Dari Kadidiri Paradise, kita bisa menikmati pemandangan senja yang cantik. Belum lagi jembatan kayu yang panjang, tepat di depan penginapan. Bila malam tiba bisa duduk-duduk sambil ngobrol di jembatan kayu atau jadi objek foto yang menarik...




Banyak aktivitas yang bisa dilakukan selama di Togean. Selain diving, snorkeling di sekeliling pulau juga menyenangkan. Terumbu karang disekitar jembatan memang banyak yang mati , namun kalau kita bergeser ke kanan, masih banyak karang dan tumbuhan laut yang indah. Ikan badut atau Nemo pun bisa dijumpai, termasuk kerang.




Selain itu, Banyak spot snorkeling di sekitar kepulauan Togean. Misalnya saja di Una-Una. Di Una-Una karangnya rapat dan sehat. Penyu pun sesekali mampir ke Una-Una. Namun penyu biasanya bisa dijumpai saat diving. Una-Una letaknya sekitar dua setengah jam dari pulau Kadidiri. memang jauh, tapi ditengah perjalanan kita bisa menemukan rombongan lumba-lumba yang sedang bermain atau sekedar melintas... wah lelahnya terbayarkan semuanya.



 Di hari berikutnya kami ke danau ubur-ubur yang tak menyengat dekat  pantai Karina. Danau disini dekat sekali dengan pantai, hanya dibatasi karang. Danau berisi ribuan ubur-ubur tak menyengat ini juga bisa dijumpai di pulau Kakaban, Kalimantan Timur. Asyiknya, bisa selfie sama ubur-ubur juga kok...


Lalu kami juga sempat ke hutan bakau. Hutan bakau yang sangat terpelihara, rimbun, subur dan jadi paru-paru dunia. Diantara pohon bakau, sengaja dibuat jembatan panjang dari kayu, sehingga pengunjung bisa menikmati indahnya hutan bakau.





Dari hutan bakau, kami langsung snokeling di dekat hotel California.  Hotel California adalah sebutan untuk gubuk ditengah laut. Gubuk yang entah buatan siapa ini, sangat unik. Sampai-sampai menjadi gambar kartu pos. Sehingga Gubuk atau 'hotel California' ini terkenal seantero dunia.


Terakhir ke pulau Papan, tempat suku Bajo tinggal. Kenapa disebut pulau papan, karena punya jembatan kayu panjang yang menghubungkan ke pulau Malenge. Namun sayang ketika ke sana jembatan kayunya putus, sehingga tak bisa dilalui.


Kalau gak mau diving dan snorkeling, juga bisa. Cukup menikmati keindahan pulau Kadidiri dengan pasir putih, langit biru, senja yang merah, matahari yang hangat atau bermain bersama bon-bon...anjing penjaga yang lucu.



selamat berlibur
sarie :)


Perjalanan ke Togean melalui Luwuk
Danau ubur ubur ada di Togean
Menginap di mana di Togean?

liburansari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram