 |
| papeda, bubur sagu dan pelengkapnya |
Jalan jalan ke Maluku tanpa makan papeda rasanya kurang lengkap. Yap.. bubur sagu ini memang makanan khas warga Maluku. Untuk di kota-kota besar di Maluku, seperti di Ambon mencari papeda ini agak susah. Namun ada beberapa warung makan yang masih menjual papeda.
Di maluku utara, seperti di Ternate atau Jailolo tak terlalu sulit mencari makanan khas papeda. Karena kebanyakan orang makan papeda setiap hari. Bubur sagu ini menjadi pengganti nasi sebagai makanan pokok.
Di Jailolo, Maluku utara saya menemukan makanan ini di pasar tradisional dekat pelabuhan. Di pasar ini pedagang papeda datang menjelang makan siang, sekitar pukul 11 hingga 12 siang. Ketika para pedagang yang kebanyakan ibu-ibu ini kelaparan, mereka akan membeli papeda untuk makan siang.
Bahkan tak jarang, pedagang papeda datang lebih pagi.
 |
| pasar jailolo dan pedagang papeda yang selalu laris manis |
Papeda ini terbuat dari sagu. Bukan tepung sagu, namun pohon sagu yang banyak terdapat di Maluku dan Papua. Sagu ini diambil dari batang pohon sagu, kemudian olah dan jadilah seperti gambar di bawah ini. Sagu yang masih mentah inilah yang jadi makanan pokok kebanyakan orang Maluku. Sagu ini juga banyak di jumpai di pasar Jailolo. Di jual bersama bumbu dapur.
 |
| sagu yang masih mentah dan bisa diolah menjadi papeda |
Sagu ini kemudian di masak dengan air dan menyerupai lem. Sagu ini biasanya dimakan dengan beberapa lauk pelengkap, yaitu ikan kuah asam.
 |
Kuah ikan asam yang dicampur dengan papeda ini sangat segar. Rasanya asam dan sedikit pedas. Kemudian dilengkapi lauk, menjadi sempurna. Harganya 15 ribu rupiah satu piring lengkap. Rasanya menarik di mulut. Kita tak usah mengunyah.. hanya menelan saja. Kalau ke Maluku, jangan lupa coba papeda :)
salam...
sarie :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar